Limbah pertanian seperti jerami, batang
jagung, daun-daunan, dan sisa panen seringkali dianggap tidak berguna dan
dibakar begitu saja. Padahal, jika dimanfaatkan dengan benar, limbah tersebut
dapat diolah menjadi kompos, yaitu pupuk organik yang kaya nutrisi dan
bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah. Proses pembuatan kompos ini
tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga mendukung pertanian
berkelanjutan.
Mengapa Kompos dari Limbah Pertanian?
Limbah pertanian sering kali dianggap sebagai sisa yang tidak
berguna dan dibuang begitu saja, bahkan tak jarang dibakar, yang justru dapat
mencemari lingkungan. Padahal, di balik tumpukan jerami, batang jagung, dan
sisa panen lainnya, tersimpan potensi besar sebagai sumber bahan organik untuk
memperbaiki kualitas tanah. Dengan mengolah limbah tersebut menjadi kompos,
petani tidak hanya membantu mengurangi volume limbah di lahan, tetapi juga
memperoleh pupuk alami yang kaya nutrisi. Kompos mampu meningkatkan struktur
dan kesuburan tanah secara berkelanjutan, memperbaiki daya serap air, serta
merangsang pertumbuhan mikroorganisme tanah yang bermanfaat.
Selain itu, penggunaan kompos dapat mengurangi ketergantungan
pada pupuk kimia, yang dalam jangka panjang bisa merusak struktur tanah dan
menguras biaya produksi. Oleh karena itu, pembuatan kompos dari limbah
pertanian menjadi langkah cerdas dan ramah lingkungan dalam mendukung pertanian
yang lebih sehat, efisien, dan berkelanjutan.
Jenis Limbah Pertanian yang Cocok untuk Kompos
Beberapa contoh limbah yang bisa
digunakan antara lain :
- Jerami padi
- Batang dan daun jagung
- Daun singkong
- Kulit dan sisa buah/sayuran
- Sekam padi
- Kotoran ternak (sebagai bahan nitrogen)
Langkah-Langkah Membuat Kompos dari
Limbah Pertanian
1. Persiapan Bahan
Siapkan limbah kering (tinggi karbon)
dan limbah basah/hijau (tinggi nitrogen). Campuran yang ideal memiliki rasio
C/N (Karbon/Nitrogen) sekitar 30:1.
2. Pencacahan
Cacah bahan-bahan besar seperti batang
jagung atau jerami agar lebih cepat terurai. Gunakan mesin chopper multifungsi
agar proses lebih cepat dan efisien.
3. Pencampuran Bahan
Campurkan bahan karbon dan nitrogen
secara merata. Misalnya: 3 bagian jerami + 1 bagian kotoran sapi.
4. Penumpukan dan Kelembapan
Tumpuk campuran di tempat yang teduh.
Jaga kelembapan sekitar 50-60%. Jika terlalu kering, siram air; jika terlalu
basah, tambahkan bahan kering.
5. Aktivator Kompos (Opsional)
Untuk mempercepat proses, bisa tambahkan EM4, MOL (Mikroorganisme Lokal), atau cairan gula merah.
6. Pengadukan (Aerasi)
Aduk tumpukan setiap 5–7 hari agar tetap teroksidasi dan tidak anaerob. Proses ini penting untuk menghindari bau busuk dan mempercepat dekomposisi.
7. Waktu Pengomposan
Biasanya kompos akan matang dalam waktu
4–8 minggu, tergantung bahan dan kondisi.
Ciri-Ciri Kompos Matang
- Warna coklat kehitaman
- Tekstur remah dan tidak menggumpal
- Tidak berbau busuk, melainkan berbau tanah segar
- Suhu tumpukan normal (tidak panas)
Tips Tambahan
- Hindari mencampur limbah plastik, logam, atau bahan kimia
- Gunakan alas atau rak kompos agar tidak langsung menyentuh tanah (mencegah pencemaran)
- Simpan kompos matang di tempat teduh dan kering
Dengan mengolah limbah pertanian menjadi
kompos, petani tidak hanya menghemat biaya produksi, tapi juga berkontribusi
dalam menjaga kelestarian lingkungan. Proses ini sederhana, bisa dilakukan di
lahan sendiri, dan hasilnya sangat bermanfaat bagi kesuburan tanah serta
keberlanjutan usaha tani.
________________________________________________________________________
MARGOSARI MESIN
Jam Operasional : Senin-Sabtu,
08.00-16.00
Alamat : Jalan KRT. Kertodiningrat,
Karangtengah Kidul RT 10/05 Margosari, Pengasih, Kulon Progo, DI Yogyakarta
Yuk, buruan cek website kami https://margosarimesin.com dan pesan sekarang juga!!!
Untuk informasi dan pemesanan lebih
lanjut, kamu dapat menghubungi nomor berikut ini!
Atau temukan sosial media kami
Facebook https://www.facebook.com/margosari.mesin
Instagram https://www.instagram.com/margosarimesin
Youtube https://youtube.com/@margosarimesin

.png)





0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !