Dalam menghadapi krisis energi dan perubahan iklim global, biomassa hadir sebagai salah satu solusi energi terbarukan yang efisien dan berkelanjutan. Biomassa adalah bahan organik yang dapat digunakan sebagai sumber energi, biasanya berasal dari limbah pertanian, kehutanan, atau sampah organik industri. Artikel ini membahas secara komprehensif proses pembuatan biomassa, dari pengumpulan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang siap digunakan sebagai bahan bakar.
1. Pengumpulan Bahan Baku
Tahap awal dari proses pembuatan biomassa adalah pengumpulan material organik. Sumber bahan baku yang umum digunakan meliputi :
a. Limbah pertanian : jerami, sekam padi, tongkol jagung
b. Limbah kehutanan : serbuk gergaji, ranting, kayu lapuk
c. Limbah industri : sisa pengolahan kayu atau kertas
d. Sampah organik : sisa makanan, kotoran hewan ternak
Bahan baku ini dikumpulkan dan disortir berdasarkan ukuran, kadar air, dan tingkat keasaman untuk memastikan kualitas biomassa yang optimal.
2. Pengeringan (Drying)
Setelah dikumpulkan, bahan baku biasanya memiliki kadar air yang cukup tinggi (bisa mencapai 50% atau lebih). Pengeringan dilakukan untuk menurunkan kadar air menjadi sekitar 10–15%, ideal untuk proses selanjutnya. Pengeringan bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu :
a. Pengeringan alami (dijemur di bawah sinar matahari)
b. Pengeringan mekanis menggunakan rotary dryer atau sistem pemanas industri
c. Kadar air yang rendah akan meningkatkan efisiensi pembakaran dan kualitas biomassa.
3. Penghancuran atau Pengecilan Ukuran (Size Reduction)
Material yang sudah kering kemudian dihancurkan menjadi ukuran kecil menggunakan mesin seperti:
a. Hammer mill
b. Wood crusher
c. Chipper
Tujuannya adalah untuk menyamakan ukuran dan memudahkan proses pencetakan (pelleting) atau pengempaan (briquetting).
4. Proses Pembentukan (Pelleting atau Briquetting)
Setelah bahan dihancurkan, partikel halus tersebut dikompres menjadi bentuk padat melalui dua metode utama:
a. Pelleting
- Menggunakan mesin pellet (pellet mill)
- Menghasilkan bentuk silinder kecil (diameter 6–10 mm)
- Umum digunakan dalam industri energi biomassa dan pakan ternak
b. Briquetting
- Menghasilkan bentuk balok atau silinder besar
- Lebih cocok untuk penggunaan dalam tungku besar atau boiler industri
- Keduanya dilakukan dengan tekanan tinggi tanpa bahan tambahan kimia, hanya mengandalkan lignin alami sebagai perekat.
5. Pendinginan dan Penyimpanan
Biomassa padat yang baru dicetak memiliki suhu tinggi. Oleh karena itu, produk harus melalui proses pendinginan agar tidak rusak atau berjamur saat disimpan. Setelah dingin, produk disimpan dalam tempat tertutup, kering, dan berventilasi baik untuk menjaga kualitasnya sebelum distribusi.
6. Aplikasi dan Penggunaan
Biomassa padat dapat digunakan dalam berbagai sektor:
a. Pembangkit listrik tenaga biomassa
b. Bahan bakar alternatif untuk boiler industri
c. Pemanas rumah tangga atau tungku tradisional
d. Bahan bakar co-firing di pembangkit listrik tenaga batubara
Proses pembuatan biomassa merupakan kombinasi dari teknologi
sederhana hingga canggih yang dirancang untuk mengubah limbah menjadi energi.
Dengan potensi besar yang dimilikinya, biomassa bukan hanya mendukung ketahanan
energi nasional, tetapi juga membantu pengelolaan limbah yang lebih ramah
lingkungan.
________________________________________________________________________
MARGOSARI MESIN
Jam Operasional : Senin-Sabtu,
08.00-16.00
Alamat : Jalan KRT. Kertodiningrat,
Karangtengah Kidul RT 10/05 Margosari, Pengasih, Kulon Progo, DI Yogyakarta
Yuk, buruan cek website kami https://margosarimesin.com dan pesan sekarang juga!!!
Untuk informasi dan pemesanan lebih
lanjut, kamu dapat menghubungi nomor berikut ini!
Atau temukan sosial media kami
Facebook https://www.facebook.com/margosari.mesin
Instagram https://www.instagram.com/margosarimesin
Youtube https://youtube.com/@margosarimesin
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !